Legenda Daun Ruku-Ruku, Tanaman Tulasi Herba Tanpa Tanding

Ternyata tidak banyak yang mengetahui tanaman ruku-ruku, salah satu herba yang mirip dengan daun kemangi. Nama latin daun ruku-ruku adalah Ocimum Tenuiflorum, salah satu tanaman dari familia Lamiaceae. Manfaat daun ruku-ruku Padang dipercaya masyarakat dapat mengobati penyakit darah tinggi dan jantung. Sementara legenda daun ruku-ruku di India juga dimanfaatkan sebagai herba penyembuh penyakit dan ritual agama. Tanaman ini paling banyak digunakan di Padang, Sumatera Barat sebagai salah satu penyedap rasa. Masyarakat Minangkabau biasanya menggunakan daun untuk masakan gulai. 

Legenda Daun Ruku-Ruku, Tanaman Tulasi

Spesis Ocimum Tenuiflorum, sinonim dengan Ocimum Sanctum. Nama lain daun ruku-ruku umumnya dikenal sebagai Holy Basil, Tulasi/Thulasi, ataupun Tulsi. Asal usul tanaman diduga berasal dari benua India, kemudian tersebar keseluruh wilayah Asia Tenggara dan dibudidayakan. Tulasi awalnya dibudidayakan untuk tujuan ritual keagamaan, pengobatan, dan minyak atsiri. 

Di India, Ayurveda paling sering menggunakannya sebagai tanaman obat dan teh herbal. Tradisi Vaishnava menganggap tanaman ini sangat berperan penting dalam Hinduisme, pemujaan menggunakan daun ruku-ruku. Dan tanaman daun ruku-ruku telah lama dipercaya sebagai obat mujarab bagi kehidupan manusia.

Legenda Daun Ruku-Ruku


Tulsi, dalam bahasa Sanskerta diartikan sebagai 'Tanaman Tanpa Tanding'. Tanaman ini sering dianggap sebagai permaisuri Krishna dalam bentuk Lakshmi. Dua jenis morphotypes yang dibudidayakan di India dan Nepal adalah berdaun hijau yang disebut Sri atau Lakshmi Tulasi. Dan jenis yang lain disebut daun ungu atau Krishna Tulasi.

Daun Tulsi atau ruku-ruku dianggap sangat penting dalam pemujaan Wisnu dan Avatar-nya. Tanaman suci bagi umat Hindu dan disembah sebagai avatar Lakshmi. Termasuk pemujaan Krishna dan Ram, dan dewa Vaishnava lainnya seperti Hanuman, Balarama, dan lainnya. Menurut legenda daun ruku-ruku, air yang dicampur dengan kelopak bunga. Dan kemudian diberikan pada orang yang sekarat akan mengangkat jiwanya ke surga. 

Menurut legenda Vaishnavas, kisah Purana menyebutkan bahwa dewa-dewa memenangkan pertempuran melawan Asura dalam pengadukan samudera. Dhanvantari, sang penyembuh ilahi, muncul dari laut bersama Amrit di tangan para dewa. Dhanvantari meneteskan air mata kebahagiaan, tetesan air mata pertama jatuh di Amrit dan membentuk Tulasi (daun ruku-ruku). 

Legenda daun ruku-ruku dalam kisah yang lain, Tulsi adalah seroang wanita saleh yang mencari anugerah untuk menikahi Wisnu. Lakshmi (permaisuri Wisnu) kemudian mengutuknya menjadi tanaman di bumi. Tetapi Wisnu menenangkannya dengan memberinya anugerah, sehingga muncul dalam bentuk Shaligrama di kuil-kuil. Vaishnavas menggunakan tasbih yang terbuat dari batang atau akar ruku-ruku. Tasbih ini dianggap menguntungkan bagi pemakainya, dan dipercaya si pemakai berada di bawah perlindungan Hanuman. 

Ciri-Ciri, Morfologi Tanaman Ruku Ruku


Ada dua jenis Tulsi/ruku-ruku yang disembah dalam agama Hindu, yaitu 'Rama Tulsi', berdaun hijau muda dan berukuran lebih besar. Kemudian 'Shyama Tulsi' berdaun hijau gelap untuk penyembahan Hanuman. Banyak orang Hindu memiliki tanaman daun ruku-ruku yang ditanam ditengah-tengah halaman rumah. 

Ciri-ciri atau morfologi tanaman ruku-ruku adalah sebagai berikut: 
  1. Tanaman ruku-ruku bercabang banyak. Tinggi tanaman diperkirakan 30 hingga 60 cm, dan ciri batang berbulu. 
  2. Ciri-ciri daun berwarna hijau, bentuknya tampak oval dengan tangkai yang bergabung dengan daun (petioled). 
  3. Panjang daun bisa mencapai 5 cm, pinggir daun sedikit bergigi. Ciri khas daun beraroma Phyllotaxy decussate, aromatik seperti kemangi. 
  4. Bunga ruku-ruku berada diujung tangkai dan memanjang, berwarna hijau dan ada juga yang berwarna ungu. 

Varietas Ocimum Tenniiflorum yang digunakan dalam masakan Thailand disebut Thai holy basil (kaphrao). Daun ruku-ruku merupakan genus ramuan tahunan aromatik tahunan dan dianggap sebagai semak-semak. Setidaknya ada sekitar 63 spesis Ocimum yang tumbuh diseluruh dunia. Klasifikasi ruku-ruku (Ocimum Tenuiflorum) untuk obat terdiri dari 2 jenis, yaitu Ocimum Sanctum dan Ocimum Gratissimum. Jenis menurut budidaya mengalami perubahan antara lain:
  1. Shyama Tulsi atau Krishna Tulsi (Ocimum sanctum/tenuiflorum) daun, bunga dan batang berwarna ungu,  di Indonesia disebut daun selasih.
  2. Rama Tulsi (Ocimum sanctum/tenuiflorum) batang, bunga dan daun berwarna hijau. Terkadang bunga berwarna ungu.
  3. Kapoor Tulsi (Ocimum sanctum/tenuiflorum) hampir sama dengan Rama tulsi, berbeda bentuk.
  4. Vana Tulsi (Ocimum gratissimum) tanaman asli Arika dan tumbuh liar, bunga dan batang berwarna ungu.

Banyak orang salah kaprah tentang daun ruku-ruku padang. Keduanya ada perbedaan daun kemangi dan daun ruku-ruku, serta daun selasih. Beda daun ruku-ruku dan kemangi terlihat dari spesisnya. Daun kemangi dari spesis Ocimum basilicum dan Ocimum americanum biasanya untuk hiasan dan kuliner. Dan daun ruku-ruku dari spesis Ocimum Tenuiflorum digunakan untuk ramuan obat dan ritual Hindu. Daun selasih juga merupakan jenis dari Ocimum Tenuiflorum/Sanctum, di India disebut Krishna Tulsi.

Referensi

  • Hindu Mythology. By Wilkins, W.J. Publish by New Delhi: D.K. Printworld (P) Limited, 2003.
  • Sacred Hindu Symbols. By Chatterjee, Gautam, publish by Abhinav Publications, 2001.
  • South Asian Folklore: An Encyclopedia. Publish by Taylor & Francis, 2003. 
Legenda Daun Ruku-Ruku, Tanaman Tulasi Herba Tanpa Tanding Legenda Daun Ruku-Ruku, Tanaman Tulasi Herba Tanpa Tanding Reviewed by Jamaluddin on 9/23/2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.