Mitos Kembang Sepatu Merah Dalam Legenda India Kuno

Kembang sepatu, tanaman ini paling sering ditanam depan rumah sebagai tanaman hias. Nama latin tanaman kembang sepatu disebut Hibiscus Rosa-sinensis, adalah spesies kembang sepatu tropis. Termasuk tanaman berbunga suku Hibisceae dari keluarga Malvaceae, yang berasal dari Asia Timur. Tentang mitos kembang sepatu merah dan penjelasannya dalam legenda disebutkan dalam teks kuno India.

Mitos Kembang Sepatu Merah

Sejak dahulu, bunga kembang sepatu dimakan sebagai salad di Kepulauan Pasifik. Di India, bunga ini juga digunakan dalam perawatan rambut, perawatan sepatu, penyembahan Devi dan berperan dalam Tantra. Kembang sepatu banyak digunakan dalam pengobatan Ayurveda dan pengobatan herbologi China. Berpotensi dalam perawatan kulit, kosmetik, berfungsi sebagai agen anti-surya.

Tradisi Ayurveda menyebutnya Japa Pushpa, tanaman ini merupakan semak cemara dengan ciri daun hijau gelap. Menurut penelitian modern, kembang sepatu diperkaya dengan antioksidan, vitamin C. Juga mengandung asam linolenat, flavonoid, antosianin, asam malat dan pektin. Menurut Ayurveda, rasa bunga kembang sepatu berupa madhura (manis) dan kashayam (astringent). Zat ini sangat berpotensi untuk mengurangi Kapha dan Pitta.

Penting untuk diketahui, kembang sepatu dapat digunakan sebagai kontrasepsi, jadi berhati-hati dalam penggunaannya khusus wanita. Tanaman ini berkhasiat sebagai konditioner rambut, minyak rambut alami untuk mengatasi ketombe. Juga mengatasi kulit kepala gatal, rambut rontok, prematur uban.

Mitos Kembang Sepatu Merah


Mitos kembang sepatu merah dan penjelasannya, mengapa kembang sepatu berperan besar dalam agama Hindu? Bunga merupakan persembahan utama bagi para dewa dalam upacara keagamaan. Memberi bunga saat upacara keagamaan menjadi tanda hormat dan cinta. Menurut mitologi, kembang sepatu milik Kali, sebuah manifestasi energi primordial. Kali adalah bentuk Devi, ibu tertinggi dalam agama Hindu. Devi diwariskan oleh para dewa, yang masing-masing memberi potongan untuk menciptakannya. Ketika dirinya telah terbentuk, para dewa memujanya karena wujudnya sempurna. 

Para dewa berperang melawan raja iblis Mahishasura, selama pertarungan Mahishasura menyatakan dirinya sebagai Penguasa Semesta. Membariskan pasukannya di Surga untuk melawan tentara setan. Para dewa menciptakan Devi dari yang terbaik untuk membela mereka, dan memberinya karunia untuk hal-hal yang sakral. 

Siwa memberinya Trisula yang ditarik keluar dari wujudnya sendiri. Vishnu memberikan sebuah sesuatu yang kuat, dan Indra memberinya petir. Dewa Surya menganugerahi sinar di seluruh pori-pori kulit tubuhnya. Varuna (dewa laut) memberinya permata ilahi, anting, gelang dan karangan bunga lotus.

Devi bersenjata, dia bertemu dengan tentara Mahishasura dan membantainya. Dia bertemu Mahishasura dan membunuhnya setelah pertempuran sengit. Amarahnya tidak mereda hingga pertarungan berakhir, terus mengamuk di medan perang. Dengan amarahnya, Devi sepenuhnya menyerahkan dirinya pada aspek kepribadian yang terkait dengan Kali, seorang dewi yang dikenal karena kehancuran. Kemudian, para dewa menyadari bahwa dia harus dihentikan tetapi mereka merasa takut. 

Siwa, merubah diri menjadi pasangan Kali (pria), turun ke medan perang. Kali terus mengamuk sampai dirinya melihat ke bawah dan menyadari bahwa dia menginjak Siwa. Devi malu karena dalam bentuk itu, Siwa adalah suaminya. Amarahnya mereda dan merasa malu, hingga menjulurkan lidahnya. Seperti itulah Devi sering digambarkan dalam mitos.

Mitos kembang sepatu merah mewakili lidah Kali, kembang sepatu merah merupakan simbolis dari darah (nafsu). Dia mewakili bentuk energi, simbolisme darah menjadi penegasan kehidupan karena terhubung dengan kekuatan kehidupan yang berdenyut dalam diri.

Bunga kembang sepatu digunakan dalam pengobatan penyakit jantung dan menurunkan tekanan darah. Banyak digunakan dalam kondisi ginekologis seperti pendarahan. Kandungan kimia bersifat Raksha stambaka (anti hemorrhagic) mengurangi Pitta, sangat efektif dalam pengobatan leuccorhea dan meredakan nyeri haid. Juga mengatasi wasir, gangguan kencing, insomnia dan kelainan kulit.

Referensi

  • Plant Myths and Traditions in India, by Shakti M. Gupta. Publish by E.J.Brill,Laden, Netherlands, 1971.
  • Hibiscus rosa-sinensis L, image courtesy of Wikimedia Commons.
Mitos Kembang Sepatu Merah Dalam Legenda India Kuno Mitos Kembang Sepatu Merah Dalam Legenda India Kuno Reviewed by Jamaluddin on 9/26/2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.