Tanaman kesumba merah memang jarang terlihat, budidaya tanaman ini tidak familiar dan paling banyak tumbuh di kawasan Asia Barat. Tanaman kesumba merah, kesumba keling, Lipstic tree atau Achiote, nama latin disebut Bixa Orellana. Kesumba termasuk tanaman semak atau pohon kecil yang berasal dari daerah tropis Amerika. Dalam sejarah tradisi, penduduk asli Amerika awalnya menggunakan biji untuk membuat cat tubuh dan warna lipstik merah. Kesuma juga digunakan sebagai bumbu masakan, dan bermanfaat sebagai persediaan herba alami.
Sejak dahulu nenek moyang Amerika telah lama menggunakan serat tanaman ini untuk digunakan sebagai tikar dan tali. Selain itu, tanaman ini juga dianggap dapat membantu penyembuhan kesehatan, zat pewarna alami dan bumbu masakan. Biji kesumba saat ini telah menjadi komoditas reguler di negara-negara Amerika Selatan, Amerika Tengah, Karibia, Afrika, India dan Sri Lanka. Produksi biji kering setiap tahun diperkirakan mencapai 10,000 ton, dimana 7,000 ton diperdagangkan internasional.
Tanaman Kesumba Merah
Kesumba merah merupakan tanaman semak yang dapat tumbuh setingg 6 hingga 10 meter. Tanaman ini memiliki ruang kluster sekitar 5 cm, berbunga menyerupai mawar yang muncul di ujung dahan. Buah kesumba mengandung biji polong merah kecoklatan yang tertutupi duri lunak. Setiap polong mengandung banyak biji yang ditutupi dengan serbuk merah darah yang tipis. Uniknya buah ini ketika matang, maka kulit akan mengering, mengeras, dan terbelah tampak terbuka memperlihatkan biji. Warna merah pada lapisan biji disebabkan pigmen karotenoid, bixin dan norbixin.
Kesumba awalnya diduga berasal dari Amerika Selatan, kemudian disebarkan ke berbagai belahan dunia untuk dibudidayakan. Tanaman ini termasuk salah satu tumbuhan tropis yang berkembang di iklim lembab sepanjang tahun. Kesumba memerlukan drainase yang baik dan tanah yang cukup subur, membutuhkan sinar matahari penuh ataupun sebagian teduh. Budidaya tanaman ini dapat dikembangkan dari biji dan stek batang.
Buah kesumba memang tampak mirip seperti buah rambutan, memiliki bulu dan berwarna merah. Secara tradisional, biji kesumba diekstraksi dengan pelarut atau dengan cara merebus biji kedalam minyak. Ektrak ini digunakan untuk mewarnai keju, margarin, coklat, kain dan cat. Minyak kesumba dipercaya kaya senyawa Tocotrienols, beta-karoten, minyak atsiri, asam lemak jenuh dan tak jenuh, flavonoid dan vitamin C.
Biji kesumba sering dicampur dengan rempah lain untuk dijadikan pasta ataupun untuk keperluan kuliner. hal ini telah dilakukan secara tradisional dalam masakan Amerika Latin, Jamaika, Chamorro, dan Filipino. Biji kesumba dapat memberikan rasa, aroma, dan warna kuning kemerahan pada makanan. Orang-orang Brasil menyebut bubuk kesumba sebagai ColorÃfico yang dicampur dengan biji jagung.
Baca juga:
- Tanaman Kunyit, Herba Abadi Seribu Manfaat Kesehatan
- Daun Jarak Bali, Tanaman Hias Berkhasiat Obat Kulit
- Manfaat Buah Kola Untuk Kesehatan Dan Stamina Tubuh
Dalam tradisi pengobatan di India, kesumba dianggap sebagai tanaman herba yang digunakan untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan. Walaupun dalam studi klinis belum ada verifikasi yang jelas bahwa tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan. Suku-suku Indian Amerika sejak dahulu telah membuat cat merah untuk tubuh dan rambut dari biji kesumba. Ekstrak biji kesumba juga digunakan sebagai pewarna rambut orang-orang Tsachila, Ekuador. Suku Aztec menggunakan biji kesumba merah untuk keperluan tinta merah dalam lukisan manuskrip pada abad ke 16.
Referensi
- Tropica: color cyclopedia of exotic plants and trees for warm-region horticulture in cool climate the summer garden or sheltered indoors. Publish by East Rutherford, N.J. Roehrs Co, 1986.
- Bixa Orellana, image courtesy of Wikimedia Commons.
Kesumba Merah, Tanaman Pewarna Alami Dan Bumbu Kuliner
Reviewed by Jamaluddin
on
12/11/2017
Rating:
No comments: