Manfaat Daun Pegagan Untuk Anak Autis Dan Cara Mengolahnya

Setiap orang tua pastinya menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Terlebih ketika mereka menghadapi permasalahan fisik yang sulit di obati. Salah satunya ketika anak menderita autis, berbagai cara tentu akan dicoba agar bisa mengurangi gejala. Alam telah menyediakan berbagai khasiat penyembuhan, salah satunya manfaat daun pegagan untuk anak autis. Tanaman ini dipercaya mampu mengatasi dan mengurangi gejala autis dan bisa diracik dengan mudah.

Tanaman pegagan diduga berasal dari Asia tropis, kemudian menyebar keeluruh wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini bisa ditemukan dengan mudah di Indonesia, India, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang dan Australia. Menurut legenda, pegagan yang juga disebut Gotu Kola adalah salah satu tanaman dalam yang bisa membuat manusia berumur panjang. Rahasia alami ini telah diajarkan dari seorang guru T'ai Chi Ch'uan Li Ching-Yuen. Kabar yang tersebar bahwa dia hidup hingga berumur 256 tahun karena mengkonsumsi ramuan pegagan.

Apa itu Autis, gejala dan penyebabnya? Autisme adalah kelainan yang terjadi pada perkembangan sistem saraf. Pada umumnya penderita disebabkan oleh faktor hereditas, tidak sedikit yang mengalaminya sejak berusia 6 bulan. Pengobatan yang ada saat ini melalui terapi sehingga penderita dapat menyesuaikan diri dengan komunitas normal. Banyak yang menjalani terapi seumur hidup, dan penderita autisme juga banyak yang cerdas.

Diagnosa autisme merupakan gejala berkelanjutan, umumnya terlihat jika seorang anak memiliki kelemahan dilingkungan sosial, komunikasi, dan tingkah laku yang berulang. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab seseorang bisa menderita autisme. Walaupun beberapa hipotesiss telah menjelaskan tentang penyebab autisme. Salah satunya karena faktor genetik dan lingkungan, termasuk karena efek samping kimiawi ataupun vaksin.

Manfaat Daun Pegagan Untuk Anak Autis

Bagaimana efek dan manfaat daun pegagan untuk anak autis bisa mengurangi gejala? Tanaman pegagan, nama lain disebut Antanan Gede atau daun Kaki Kuda, nama latin tanaman disebut Centella Asiatica. Umumnya tanaman ini dapat dengan mudah ditemukan merayap secara liar disekitar kita. Banyak orang tidak menyadari tanaman ini, dianggap sebagai gulma yang kerap menyukai tanah lembab dan cukup terpapar sinar matahari. Paling mudah ditemukan disekitar tepi selokan, galangan sawah, dibawah pohon rindang dan semak belukar.

Menurut penelitian dari American Cancer Society, studi laboratorium menunjukkan pengurangan pertumbuhan sel tumor karena daya penyembuhan daun pegagan. Ramuan daun pegagan telah digunakan sebagai obat dalam tradisi Ayurvedic, pengobatan herbal di Barat. Juga pengobatan herbal di Afrika dan herbal tradisional China.

Baca juga: Manfaat Daun Pegagan Tumbuh Liar Mengobati Berbagai Penyakit

Penelitian menyebutkan bahwa daun pegagan mengandung senyawa sedatif yang bersifat menenangkan. Manfaat teh pegagan bersifat analgesik, merelaksasi pembuluh darah yang tegang, mengatur sel saraf yang dapat mencegah terjadinya kejang pada penderita epilepsi. Daun pegagan juga bermanfaat sebagai atringensia dan tonikum yang dikenal untuk revitalisasi

tubuh dan otak yang lelah.

Oleh sebab itu, manfaat daun pegagan untuk anak autis dianggap sangat membantu untuk proses terapi. Adapun cara mengolah dan meracik daun pegagan untuk penderita autis sebagai berikut:

1. Ambil segenggam daun pegagan yang masih segar, kemudian dicuci bersih.
2. Daun di iris-iris, kemudian tambahkan seperempat sendok jintan. 
3. Rebus seluruh herba kedalam 110 ml air dengan api kecil selama 15 menit. Atau bisa diseduh dengan air mendidih selama 20 menit.
4. Saring ramuan, kemudian tambahkan 1 sendok madu sebelum diminum.
5. Berikan ramuan ini secara rutin 1-2 kali sehari.

Baca juga: Agar Anak Tidak Kejang Saat Demam, Berikan Ramuan Ini

Perubahan penurunan gejala autis akan berlangsung lama, terapi regenerasi sel otak bisa saja berlangsung bertahun-tahun. Ramuan dan manfaat daun pegagan untuk anak autis diatas juga dapat digunakan untuk  mengobati varises, insufisiensi vena kronis. Mengatasi psoriasis, luka ringan dan regenerasi kulit, merangsang air susu ibu.

Referensi

• Defining and Quantifying the Social Phenotype in Autism. By American Journal of Psychiatry, 2 Juli 2013.
• Autism Spectrum Disorders, A Reference Handbook. Author by Jennifer, Greenwood Publishing 2006.
• Pharmacological Review on Centella Asiatica: A Potential Herbal Cure-all. Indian J Pharm Sci, 2010.