Salah satu tanaman yang memiliki segudang manfaat adalah mahkota dewa (Phaleria Macrocarpa), atau nama lain disebut pusaka dewa, mahkota ratu, mahkota raja, raja obat. Mahkota dewa merupakan tanaman yang tumbuh di wilayah tropis Indonesia dan Papua New Guinea, diketinggian 10 hingga 1200 mdpl. Umumnya budidaya tanaman mahkota dewa ditanam sebagai hiasan didepan rumah, sangat jarang ditemukan dalam skala besar. Dan pemanfaatannya digunakan dalam pengobatan tradisional yang diturunkan oleh nenek moyang kita.
Nama mahkota dewa diberikan karena karena kemampuannya yang dianggap super sebagai raja obat. Tidak hanya di Asia, bahkan pengobatan Eropa dan Amerika juga melirik khasiat tanaman ini sebagai obat manjur. Sehingga mahkota dewa mulai dibudidayakan dalam skala besar untuk pengobatan dan penelitian. Tanaman ini digunakan sebagai ramuan obat dalam dengan cara dimakan atau diminum, dan obat luar dengan cara dioleskan.
Mahkota dewa termasuk salah satu famili Thymelaecae dari genus Phaleria. Ciri-ciri tanaman tampak perdu dengan tajuk pohon yang bercabang-cabang setinggi 2 hingga 3 meter. Tanaman ini mampu mencapai 5 meter dan masa produktif bisa mencapai hingga 20 tahun. Diameter batang berkisar 15 cm, kulit berwarna cokelat kehijauan dan kayu berwarna putih. Batang tanaman ini bergetah dan diyakini bisa mengobati penyakit kanker tulang.
Ciri-ciri daun mahkota dewa memiliki daun tunggal, berbentuk lonjong atau langsing memanjang dengan ujung lancip. Daun berwarna hijau tua, permukaan daun tampak licin, bagian atas berwarna lebih tua daripada bagian bawah daun. Pertumbuhan daun lebat dengan panjang antara 7 hingga 10 cm, lebar 3 hingga 5 cm. Sementara ciri-ciri buah saat masih muda berwarna hijau, ketika sudah tua akan berubah warna menjadi merah gelap. Ukuran buah bervariasi, bentuknya bulat seperti bola ping pong.
Budidaya Tanaman Mahkota Dewa
Budidaya tanaman mahkota dewa bisa berkembang dengan baik jika ditanam pada media gembur dengan kandungan organik tinggi. Budidaya dalam pot tentunya tidak akan setinggi yang ditanam di tanah. Cara budidaya tanaman mahkota dewa umumnya melalui biji dan cangkok batang. Berikut penjelasan singkat cara menanam mahkota dewa:
Bibit Mahkota Dewa
Perbanyakan tanaman dengan cara menyemai biji paling umum dan mudah dilakukan. tetapi dari segi pertumbuhan memang harus menunggu lama hingga tanaman produktif. Pilih buah yang sudah tua, kemudian kupas dagingnya dan keringkan selama sehari. Benih yang bagus memiliki ciri buah tampak padat saat dipegang, tidak kempes dan tidak cacat dimakan ulat.
Semai biji ini pada media tanam yang telah dicampur dengan kompos. Saat penyemaian, perawatan dilakukan dengan cara memperhatikan kelembaban media tanam hingga tunas daun muncul setelah berusia 2 minggu. Setelah berusia lebih dari 2 bulan, atau tinggi tanaman mencapai 15 hingga 20 cm, pindahkan ke media tanam yang lebih besar. Perawatan setelah tanaman dipindahkan dengan cara menyiramnya setiap hari dan memberikan takaran pupuk yang tepat.
Jangan gunakan pupuk kimia saat pertumbuhan, cukup gunakan pupuk kompos. Perbandingan pemakaian kompos, tanah dan pasir adalah 1:1:1 dengan pot berdiameter 30 cm dan tinggi 40 cm. Penanaman menggunakan pot memiliki keunggulan tersendiri, disamping ukurannya bisa dikendalikan juga bisa dipindah kemanapun untuk menghias ruangan.
Cara Mencangkok Mahkota Dewa
Pilih batang tanaman yang sudah tua, pencangkokan batang harus menunggu beberapa waktu agar getah mengering atau biarkan selama sehari. Setelah getah mengering, sebaiknya diberi hormon perangsang akar sebelum menutupnya dengan media tanam. Jika pencangkokan berlangsung di musim kemarau, sebaiknya sering disiram.
Untuk mempercepat pertumbuhan akar, sebaiknya kurangi daun dan cabang tanaman yang terlalu lebat. Hal ini dilakukan agar proses pembentukan akar lebih cepat dan bisa segera dipindahkan. Cangkok sudah bisa dipindah ke media tanam jika sudah melewati usia 6 hingga 8 minggu.
Waktu Masa Panen Mahkota Dewa
Buah mahkota dewa memerlukan banyak air dalam pertumbuhannya. Jika perawatan rutin selama pertumbuhan, tunas bunga biasanya akan muncul setelah tanaman berusia 12 bulan. Budidaya tanaman mahkota dewa akan menghasilkan buah yang baik jika penyiraman dilakukan secara rutin dan teratur. Buah matang ketika mencapai usia 2 bulan, sebaiknya dipetik dan jangan biarkan membusuk di pohon.
Referensi
- Phytochemistry and medicinal properties of Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. extracts. Publish by Pharmacognosy Reviews.
- Phaleria Macrocarpa, image courtesy of Wikimedia Commons.
Budidaya Tanaman Mahkota Dewa Dari Biji Dan Cangkok
Reviewed by Jamaluddin
on
3/27/2018
Rating:
No comments: