Manfaat Daun Kirinyuh, Cara Mengolah Dan Risiko Keracunan

Pernah mendengar atau melihat Kirinyuh? Tidak banyak orang yang mengetahui tentang manfaat daun kirinyuh dan bagaimana cara mengolahnya menjadi herbal. Kirinyuh juga disebut sebagai Chromolaena Odorata, spesies semak berbunga yang tumbuh diwilayah tropis dan subtropis. Dalam bahasa lain tanaman kirinyuh disebut Siam weed, Christmas bush, devil weed, Camfhur grass, Common floss flower, and Triffid.

Manfaat Daun Kirinyuh

Tanaman ini juga termasuk salah satu keluarga bunga matahari. Perkembangan tanaman berasal dari Amerika Utara sampai Meksiko dan Karibia. Tanaman ini juga dikenal sampai ke Amerika Selatan, Asia Tenggara, Afrika barat, dan sebagian Australia. Sejarah perkembangan tanaman ini dimulai pada abad kesembilan belas. Chromolaena Odorata dibawa keluar dari hutan di Jawa, Dacca dan Peradeniya di Sri Lanka. Kirinyuh secara tidak sengaja juga diperkenalkan sebagai tanaman hias di Afrika Selatan. Orang-orang di Pantai Gading pada tahun 1952 menggunakan manfaat daun Kirinyuh untuk mengendalikan rumput alang-alang. 


Manfaat Daun Kirinyuh, Pengolahan Dan Potensi Racun


Tumbuhan kirinyuh termasuk ordo Asterales, salah satu keluarga Asteraceae. Kita bisa menandai bentuk tanaman, sehingga mempermudah jika ditemukan sekitar kita. Berikut Ciri-ciri tanaman:
  1. Ciri daun berbentuk daun oval, bagian bawah lebih lebar, semakin ke ujung makin runcing. Panjang daun 6 hingga 10 cm dan lebar daun 3 hingga 6 cm. Dan tepi daun bergerigi, menghadap ke pangkal dan letaknya berhadap-hadapan. 
  2. Ciri-ciri bunga ditemukan pada ujung cabang, dan setiap rangkaian bunga terdiri atas 20 hingga 35 bunga. Warna bunga pada saat muda tampak kebiru-biruan, semakin tua menjadi coklat. Waktu berbunga serentak pada musim kemarau selama 3 hingga 4 minggu. 
  3. Ciri-ciri biji Kirinyuh terlihat pada saat biji masak, maka tumbuhan akan mengering kemudian bijinya pecah dan terbang terbawa angin. Sebulan kemudian, potongan batang, cabang dan pangkal batang akan bertunas kembali. 

Penyebaran tanaman biasanya melalui biji-biji yang jatuh ke tanah, kemudian berkecambah dalam waktu dua bulan. Perkembangan tanaman Kirinyuh sebagai gulma dianggap sangat menggangu dan paling invasif, mendominasi wilayah pertanian. Tanaman ini membentuk komunitas yang rapat dengan kepadatan mencapai 36 tanaman dewasa dan 1300 kecambah per m2. Dan setiap tumbuhan dewasa menghasilkan sekitar 80,000 biji setiap musim. Tidak sulit menemukan tanaman gulma ini, biasanya mudah ditemukan di pekarangan, pondasi bangunan, dan lahan pertanian.

Cara Mengolah Kirinyuh Untuk Pengobatan


Selama ini, daun Kirinyuh digunakan untuk mengobati luka luar seperti sayatan. Banyak informasi yang menyebutkan bahwa manfaat daun kirinyuh lebih dari itu. Diantaranya untuk mengobati penyakit rematik, leukimia, pengobatan kista, mencegah kanker serfiks, Anti diabetes, dan mengatasi vertigo. Juga ada yang menyarankannya untuk pengobatan maag, menyehatkan jantung, menurunkan kolesterol, mengatasi asam urat, Anti hipertensi, mencegah kanker payudara, mengobati sakit kepala, bahan alami diet, dan melancarkan aliran darah.

Tapi jangan langsung mempercayai bahwa informasi menyembuhkan penyakit diatas adalah benar semua. Yang paling aman adalah untuk pengobatan luar, untuk mengobati luka. Secara logika, daun kirinyuh sudah digunakan untuk pembuatan pestisida organik untuk membasmi hama tanaman. Sudah bisa dibayangkan, apa saja kandungan senyawa kimia tanaman Kirinyuh.

Manfaat daun Kirinyuh digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia, Thailand, Malaysia dan sebagian Afrika termasuk Nigeria. Menurut penelitian, Chromolaena odorata memiliki induser kuat untuk mengatur berbagai gen dengan fungsi defensif, anti-inflamasi, dan detoksifikasi. Tanaman ini memiliki sifat antijamur dan antibakteri, sehingga pengobatan tradisional yang umum digunakan sebagai berikut:
Ambil daun kirinyuh yang masih muda, kemudian haluskan. Ramuan ini digunakan untuk pengobatan luar, diantaranya luka luar seperti sayatan, ruam, dan sebagai obat nyamuk. 

Risiko Keracunan Daun Kirinyuh


Sangat penting dipahami, bahwa tanaman Kirinyuh (Chromolaena Odorata) mengandung Carcinogenic Pyrrolizidine Alkaloids. Tanaman ini beracun bagi ternak dan manusia, juga dapat menyebabkan reaksi alergi. Jika kita menemukan rekomendasi untuk membuat herbal minuman atau dikonsumsi terbaut dari daun kirinyuh, sebaiknya pelajari lebih dahulu risiko racun. Tanaman ini juga digunakan sebagai bahan pembuatan pestisida alami untuk membunuh ulat grayak pada tanaman. Hampir sama dampaknya dengan manfaat daun Bandotan dan manfaat daun Ciplukan.

Apa yang dimaksud Pyrrolizidine Alkaloid? Adalah senyawa tak jenuh bersifat hepatotoksik yang dapat merusak hati. Senyawa ini juga menyebabkan penyakit hati Veno-Occlusive dan kanker hati, bersifat Tumorigenik atau penyebab Tumor. Sangat tidak disarankan untuk mengkonsumsi herbal daun Kirinyuh. Manfaat daun Kirinyuh yang aman digunakan hanya sebatas obat luar saja.

Referensi

  • Prawiradiputra, publikasi tahun 1985. Yadav dan Tripathi, publikasi tahun 1981.
  • Department of Natural Resources, Mines and Water, tahun 2006. 
  • Identification of Chromomoric Acid C-I as an Nrf2 Activator in Chromolaena odorata. Publish by Journal Nature, 29 Jan 2014.
  • Pyrrolizidine alkaloids-tumorigenic components in Chinese herbal medicines and dietary supplements. Journal of Food and Drug Analysis, 2002.
  • Chromolaena odorata, image courtesy of Wikimedia commons.
Manfaat Daun Kirinyuh, Cara Mengolah Dan Risiko Keracunan Manfaat Daun Kirinyuh, Cara Mengolah Dan Risiko Keracunan Reviewed by Jamaluddin on 4/12/2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.