Cacingan tidak mengenal usia, dapat menyerang anak-anak dan dewasa. Umumnya pengobatan parasit ini menggunakan obat medis, dan tidak sedikit pula yang masih menggunakan obat cacing tradisional. Beberapa herba telah lama digunakan nenek moyang kita untuk mengatasi cacingan, meracik sendiri ramuan dari bahan yang mudah ditemukan.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya antisipasi cacingan masih dianggap hal yang biasa, sehingga banyak anak-anak yang terjangkit parasit di tubuhnya. Umumnya menderita caring pita, cacing tambang dan kremi, cacing parasit yang dapat membuat tubuh kurus disertai gejala lain seperti gatal-gatal. Apabila dibiarkan, parasit ini akan terus berkembang dan bisa mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak.
Jenis cacing parasit yang paling umum adalah Enterobius Vermicularis, juga dikenal sebagai cacing benang atau cacing pita. Nematoda sekaligus parasit usus yang hidup dan berkembang dalam tubuh manusia. Selain manusia, cacing ini juga berkembang di dalam tubuh kera bonnet, spesis E.Buckleyi juga berkembang pada Orangutan dan E.Anthropopitheci pada simpanse. Penularan cacing parasit ini melalui jalur fekal (tinja) dan oral (mulut), dimana manusia merupakan satu-satunya host alami E.Vermicularis.
Penularan terjadi jika tubuh bersentuhan dengan tinja yang terinfeksi telur cacing pita ataupun dekat dengan mulut, makanan dan minuman. Danging sapi, babi dan ikan mentah juga dapat menyebabkan penularan pada tubuh manusia. Infeksi cacing pita ditandai dengan gejala sakit perut, muntah dan diare. Dan beberapa orang yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi cacing pita.
Selain cacing pita, juga ada cacing tambang (helminths) yang dapat hidup dalam usus halus manusia. Spesis ini juga berkembang pada hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Penularan pada manusia disebabkan interaksi dengan tanah yang terdapat telur, dan paling banyak diderita oleh anak-anak. Panjang cacing dewasa berkisar 5 sampai 13 milimeter, menembus kulit kaki kemudian masuk ke sirkulasi darah hingga menuju ke usus. Gejala yang tidak umum ditandai dengan ruam disekitar kulit, asal mula larva masuk ke tubuh.
Ada pula cacing kremi, cirinya berwarna putih dan halus. Infeksi cacing kremi banyak dialami oleh anak-anak karena telur mudah menyebar dengan cara menelan ataupun menghirup telur cacing kremi. Makanan dan minuman yang terkontaminasi dari jari tangan penderita akan memasuki usus, kemudian telur akan berkembang. Penderita akan mengalami gejala ditandai gatal pada bagian anus.
11 Resep Obat Cacing Tradisional Ampuh
Selain pengobatan medis, juga ada obat cacing tradisional yang aman digunakan oleh ibu hamil, ibu menyusui, dewasa dan anak-anak, diantaranya:
- Obat cacing tradisional dari bawang putih:
- Sediakan 2 gram bawang putih, 1 gram rimpang temu giring (Curcuma heyneana Val.V.Zyp).
- Haluskan seluruhnya, campurkan dengan 1 sendok makan air.
- Diminum 1 sendok makan, dosis 4 hari sekali.
- Obat cacing untuk anak dan dewasa:
- Siapkan 5 butir biji ceguk (Quisqualis indica L), kemudian ditumbuk hingga halus.
- Rebus kedalam segelas air dan tunggu hingga menjadi setengah gelas.
- Ramuan ini diminum 2 kali sehari.
- Obat cacing perut dewasa:
- Ambil akar delima putih (Punica granatum L.) sebesar 1 jari, rimpang temu giring segar sebesar 1 jari
- Iris-iris herba diatas, seduh kedalam 110 ml air
- Diminum seluruhnya, dosis 4 hari sekali.
- Obat cacing tradisional dari bunga ekor kucing (Acalypha hispida Burm. F):
- Ambil untai bunga ekor kucing sebanyak 10 atau 30 gram.
- Kemudian direbus, saring dan minum airnya.
- Cara mengobati cacingan kremi:
- Ambil 4 lembar daun jarak pagar (Jatropha curcas L) yang masih segar.
- Haluskan, campurkan dengan 2 sendok makan minyak kelapa, dan panaskan sebentar
- Oleskan ramuan pada dubur menjelang tidur malam, untuk merangsang cacing keluar.
- Siapkan kapas pada pagi hari untuk mengambil cacing keremi.
- Buah obat cacingan:
- Siapkan 7 gram buah legundi (Vitex trifolia L).
- Iris-iris dan masukkan kedalam 110 ml air untuk dibuat infusa
- Air diminum seluruhnya, sekali sehari.
- Cara menghilangkan cacingan di perut dengan akar pepaya:
- Ambil akar pepaya sebesar 1 jari tangan, 1 siung bawang putih
- Rebus kedalam 200 ml air sampai mendidih.
- Diminum seluruhnya, 2 kali sehari.
- Obat cacing kremi tradisional untuk dewasa dan anak:
- Siapkan 9 lembar daun Sidaguri, 3 kuntum bunga Sidaguri (Sida rhombifolia L).
- Herba dijadikan infusa dengan takaran air 110 ml.
- Minum seluruhnya, dosis 2 kali sehari setiap 4 hari.
- Mengobati perut busung dan cacingan:
- Ambul 2 lembar daun senggugu (Clerodendrum serratum (L.) Moon), sedikit temulawak dan garam.
- Iris-iris dan diseduh, kemudian diminum.
- Obat cacingan alami dari temu giring:
- Siapkan 4 gram rimpang temu giring.
- Herba diparut kemudian diseduh kedalam setengah gelas air mendidih.
- Ramuan diminum sekali sehari.
- Resep obat cacing tradisional dari rimpang bangle:
- Ambil rimpang bangle (Zingiber purpureum roxb) sebesar 3 jari, temu hitam sebesar 2 jari, 5 biji ketumbar, 5 lembar daun sirih.
- Cuci bersih selurub herba, kemudian ditumbuk.
- Tambahkan setengah gelas air dan diperas.
- Saring ramuan dan minum seluruhnya.
Menurut penelitian, pengaruh perasan rimpang temu hitam (Curcuma Aeruginosa Rosb) dapat membunuh cacing askaris babi. Daya membunuh (anthelmintik) cacing askaris babi paling kuat, rebusan irisan temu hitam dapat mematikan cacing dalam waktu 7 hingga 17 jam, infusa parutan dalam waktu 11 hingga 20 jam, dan persediaan serbuk dalam waktu 11 hingga 25 jam.
Referensi
- Acute appendicitis secondary to Enterobius vermicularis infection in a middle-aged man: a case report. By Journal of Medical Case Reports DOI:10.1186/1752-1947-5-559
- Ramuan Tradisional Ala 12 Etnis Indonesia, by Syamsul Hidayat, 2005.
11 Resep Obat Cacing Tradisional Dewasa, Ibu Hamil Dan Anak
Reviewed by Jamaluddin
on
7/21/2017
Rating:
No comments: