Bentuk daun berlubang dan terbelah merupakan salah satu yang menarik dari tanaman Swiss Cheese Plant. Paling banyak ditanam sebagai tanaman rambat yang menghiasi halam rumah dan lobi hotel. Nama latin Swiss cheese plant disebut Monstera Deliciosa, spesies tanaman berbunga asli dari hutan hujan tropis Meksiko selatan hingga Panama. Tanaman ini telah diperkenalkan dan berkembang ke berbagai negara tropis, termasuk spesies yang berkembang agak invasif.
Tanaman ini disebut juga Salad tree, ceriman, monster fruit, monsterio delicio, monstereo. Mexican breadfruit, wild honey, windowleaf, balazo, Penglai banana. Di Meksiko, tanaman ini kadang disebut pinanona. Swiss cheese plant memiliki ciri khas daun yang paling menarik dan membutuhkan tiang untuk merambat tinggi ke atas. Tanaman ini dianggap sangat ideal untuk ruang konservatori, ruangan besar termasuk lobi hotel ataupun restoran. Klasifikasi tanaman Monstera deliciosa termasuk Philodendron Swiss Cheese, ciri daun tampak berlubang-lubang.
Swiss cheese plant bisa ditanam di dalam rumah, warna daun hijau dan glossy. Setiap daun awalnya berbentuk hati kemudian mulai membentuk celah. Ketika usia dewasa, daun tanaman ini terlihat mirip dengan pohon palem. Swiss cheese plant juga berbunga, tetapi sangat jarang melihat bunga berwarna putih mekar jika ditanam dalam rumah.
Selain berbunga, tanaman ini juga berbuah yang terlihat mirip kerucut, muncul setelah bunga mekar secara penuh. Buahnya ternyata juga bisa dimakan, tetapi jika dimakan sebelum matang dapat menyebabkan iritasi mulut. Karena itulah disebut Deliciosa yang artinya 'lezat' mengacu pada buahnya.
Cara Menanam Dan Merawat Swiss Cheese Plant
Adapun beberapa cara budidaya, cara menanam dan merawat tanaman Swiss cheese plant dapat mengikuti tips berikut:
- Di alam liar, tanaman ini tumbuh dengan cara memanjat pohon dan bertahan di kelembaban. Waktu penyiraman sebaiknya sebelum tanah kering, tanaman ini menyukai kelembaban.
- Jangan sampai air tergenang karena dapat menyebabkan pembusukan akar dan batang. Hati-hati dalam penyiraman, jika terlalu banyak menyiram dapat menyebabkan daun menguning dan layu.
- Suhu ideal bertahan antara 18 hingga 27 derajat Celsius, dibawah suhu 18 derajat akan memperlambat pertumbuhannya. Jika ujung dan pinggir daun berubah menjadi coklat, tanaman ini hidup di kelembaban rendah dan udara kering.
- Tanaman ini juga sangat membutuhkan cahaya yang cukup cerah, tetapi sinar matahari langsung akan merusak daun dan bisa memperlambat pertumbuhan.
- Campuran tanah pot sebaiknya berisi gambut dengan pasir. Usahakan mengganti pot setiap dua tahun sekali saat musim panas.
- Pemupukan terbaik menggunakan kompos dari kotoran hewan sebulan sekali dengan larutan encer. Jika daun tidak membentuk celah atau lubang, ciri-ciri ini biasanya karena kurang air atau tidak cukup pupuk.
- Cara memperbanyak tanaman Swiss cheese plant dengan stek ujung batang yang sudah tua dan sudah muncul akar. Potong batang kira-kira 10 cm, dan tempatkan pada pot yang lembab.
- Perlu diperhatikan, tanaman ini bisa tumbuh tidak kendali setelah berusia lebih dari 3 tahun. Lakukan pemangkasan secukupnya setiap tahun.
Baca juga:
- Budidaya Tanaman Neoregelia Dan Cara Merawatnya
- Budidaya Tanaman Ekor Kucing Dalam Pot Dan Perawatannya
- Budidaya Tillandsia, Tanaman Udara Tanpa Media Tanam
Lubang dan sayatan daun dapat membuat tanaman bertahan dengan baik di hutan hujan alami, terlebih saat angin kencang dan hujan deras. Swiss cheese plant termasuk tanaman yang cukup mudah dirawat, tetai jika tidak dirawat dengan benar akan tampak liar. Di Indonesia, tanaman Swiss cheese plant sering ditanam dalam pot kecil sebagai tanaman hias gantung. Akar tanaman keluar dan merekat pada tiang yang menyerap kompos atau sisa-sisa organik.
Referensi
- Monstera deliciosa 'Variegata'. Publish by RHS Plant Selector, 2013.
- Monstera Deliciosa, image courtesy of Wikimedia Commons.
Swiss Cheese Plant, Tanaman Hias Yang Tahan Dalam Ruangan
Reviewed by Jamaluddin
on
11/03/2017
Rating:
No comments: