Daun katuk umumnya dikenal sebagai salah satu sayuran yang dapat membantu para ibu menyusui. Secara tradisional, sayuran ini dianggap mampu meningkatkan jumlah ASI dan juga bisa menurunkan demam. Tak jarang ibu-ibu yang menyusui mengalami demam, sehingga harus mengkonsumsi beberapa jenis obat. Sebaliknya, daun katuk justru dapat membantu menyembuhkan demam sekaligus menambah ASI. Dan cara mengolah daun katuk menjadi obat demam dan pelancar ASI sangat mudah dibuat.
Demam merupakan respons pireksia yang mendefinisikan tubuh memiliki suhu melebihi rentang normal berkisar 38 derajat Celsius. Kenaikan suhu tubuh juga memicu peningkatan kontraksi otot dan menyebabkan rasa dingin atau menggigil. Kondisi ini akan menyebabkan tubuh menghasilkan panas yang lebih besar. Ketika suhu tubuh kembali normal, tubuh merasa panas dengan kulit memerah dan mulai berkeringat.
Demam sangat jarang memicu kejang, tetapi hal ini paling sering terjadi pada anak balita. Suhu demam biasa umumnya tidak lebih tinggi dari 41 hingga 42 derajat Celsius. Penyebab demam sangat beragam, berbagai kondisi medis dapat memicu peningkatan suhu tubuh. Termasuk diantaranya infeksi virus, bakteri dan parasit seperti flu. Infeksi saluran kencing, malaria, meningitis, dan radang usus buntu. Bahkan ada pula penyebab yang berasal dari luar seperti efek samping obat-obatan.
Beberapa orang yang memiliki sistem imun yang kuat tidak membutuhkan obat ketika mengalami demam. Pengobatan nyeri dan pembengkakan dapat menyebabkan demam, umumnya dapat diatasi dengan cara kompres di dahi dan mandi air hangat. Tetapi perlu diperhatikan, bahwa anak-anak berusia dibawah tiga bulan sangat membutuhkan perawatan medis ketika mengalami demam. Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele karena sistem kekebalan tubuh terganggu atau ada gejala lainnya.
Cara Mengolah Daun Katuk Menjadi Obat
Menurut tradisi yang dilakukan nenek moyang kita, pengobatan demam pada ibu menyusui tidak begitu sulit. Cukup menggunakan satu ramuan herba yang juga bisa membantu menambah ASI. Ramuan ini telah lama digunakan, sehingga daun katuk tidak hanya sebagai sayuran tetapi juga bernilai tinggi bagi kaum ibu.
Nama latin tanaman katuk disebut Sauropus Androgynus L. Merr, nama lain disebut Daun katu, Katukan. Katuk manuk, Babing, Memata, Cekop manis, Simani ataupun Keratur. Katuk mengandung protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1 dan Vitamin C. Tanaman ini biasanya tumbuh liar dihutan dan ladang, bahkan beberapa penduduk menanamnya sebagai tanaman pagar. Tanaman ketuk termasuk tumbuhan perdu yang dapat mencapai tinggi 3,5 meter. Ciri daun berbentuk bulat telur berwarna hijau, menyirip ganda dan jumlahnya banyak. Katuk juga berbuah, dengan warna putih, bentuknya kecil yang melekat pada cabang dan ranting.
Adapun cara mengolah daun katuk menjadi obat demam dan pelancar ASI dari tanaman katuk sebagai berikut:
Resep Katuk Untuk mengobati demam
- Ambil 4 gram akar katuk, kemudian dicuci bersih.
- Iris-iris akar kemudian masukkan kedalam 110 ml air, direbus dengan api kecil selama 15 menit.
- Setelah hangat, saring ramuan dan minum seluruhnya.
- Lakukan berulang 2 kali sehari selama 4 hari.
Resep Katuk Untuk memperlancar ASI
- Siapkan segenggam daun katuk segar.
- Ditambah dengan daun bayam, segenggam daun lembayung, daun Sawi.
- Kacang panjang, Kacang koro, Jantung pisang, Buah labu air, Buah labu merah.
- Seluruh bahan dengan perbandingan yang sama.
- Cuci bersih semua bahan, kemudian diiris-iris dan direbus kedalam 5 gelas air.
- Minum airnya dan herba yang tersisa dimakan.
- Lakukan secara rutin sehari 2 kali.
Obat demam dari daun katuk tidak hanya digunakan untuk ibu menyusui. Tetapi juga bisa digunakan untuk anak balita dan dewasa. Daun katuk secara medis mengandung zat antipiretik dan laktagog, sehingga sangat baik digunakan ibu menyusui. cara mengolah daun katuk menjadi obat demam dan pelancar ASI merupakan hal yang lazim dilakukan orang tua kita. Sehingga tidak perlu menggunakan obat-obatan medis yang dapat mempengaruhi rasa dan kandungan ASI.
Cara Mengolah Daun Katuk Menjadi Obat Demam Dan Pelancar ASI
Reviewed by Jamaluddin
on
1/18/2018
Rating:
No comments: