Tanaman ini memang belum familiar di Indonesia, apalagi mengenal manfaat daun Peterseli atau Parsley. Peterseli atau Petroselinum Crispum merupakan spesies tumbuhan berbunga di keluarga Apiaceae. Tanaman ini telah dikenal berasal dari Mediterania Tengah, kemudian berkembang di Eropa. Umumnya orang membudidayakan tanaman untuk kepentingan ramuan, bumbu masakan, dan sayur. Tanaman ini dibudidayakan di kebun, usianya mencapai dua tahunan dan tumbuh subur di iklim sedang, subtropis dan tropis. Ciri-ciri tanaman Peterseli atau morfologi peterseli, dapat dilihat pada artikel sebelumnya.
Awalnya, sebutan peterseli adalah penggabungan kata Inggris Kuno yang identik dengan kata Jerman kontemporer (petersilie) dan Prancis Kuno (Pereil). Saat ini, manfaat daun Peterseli dikonsumsi oleh orang Eropa, Timur Tengah, dan Amerika. Daun peterseli hijau dan segar biasanya di cincang, kemudian ditaburkan diatas makanan. Akarnya digunakan untuk bahan makanan, seperti campuran sup dan semur. Daun tanaman juga sering dijadikan hiasan ruangan, bentuknya kriting bisa menambah daya tarik tersendiri.
Manfaat Daun Peterseli
Orang-orang di Timur Tengah, Eropa, Brasil dan Amerika, memaksimalkan manfaat daun peterseli keriting sebagai hiasan. Daun hijau digunakan sebagai hiasan pada masakan kentang rebus atau kentang tumbuk, pada nasi, daging, sup daging dan sayuran. Sementara di Persia memiliki ciri khusus dengan mencampur bawang putih dan peterseli cincang dalam masakan Perancis. Masih banyak lagi menu makanan yang menyajikan campuran daun peterseli sebagai bahan hidangan utama. Masakan Italia pun tidak luput dari kombinasi daun tanaman ini.
Manfaat daun peterseli sangat baik untuk kesehatan, walaupun daun ini ada kemiripan dengan tanaman lain. Perbedaan antara daun ketumbar, seledri, dan peterseli, terletak pada rasa dan aroma. Sehingga di Brasil, mereka bisa mengganti daun peterseli dengan daun ketumbar dalam menu masakan. Kandungan gizi daun peterseli berdasarkan referensi penelitian diantaranya:
- Sebagai sumber flavonoid dan antioksidan, terutama luteolin, apigenin, asam folat, dan berbagai vitamin.
- Senyawa Apigenin flavonoid berpotensi untuk mengobati penyakit seperti Skizofrenia, depresi, Alzheimer dan Parkinson.
- Kaya vitamin K untuk membantu kesehatan tulang, dan vitamin C untuk membantu kekebalan tubuh.
- Kaya zat besi, sangat dianjurkan untuk penderita anemia.
- Sumber beta karoten, antioksidan untuk membantu melindungi tubuh dan melawan efek penuaan.
- Anti inflamasi, sehingga mampu menghilangkan sakit di persendian. Dan air rebusan peterseli bermanfaat untuk melemaskan otot-otot yang kaku, membantu sistem pencernaan sehingga baik untuk diet.
- Setengah satu gram daun peterseli kering mengandung sekitar 6,0 µg lycopene dan 10,7 µg Alfa karoten serta 82,9 µg lutein + zeaxanthin dan 80,7 µg beta karoten.
- Kaya senyawa anti kanker, sehingga dapat menjadi obat kanker dan menghambat pertumbuhan tumor.
- Beberapa penelitian menyebutkan bahwa manfaat daun peterseli dapat membantu fungsi ginjal. Tetapi hati-hati, karena tanaman ini mengandung senyawa oksalat yang dapat menyebabkan masalah pada ginjal dan kandung empedu.
Wanita hamil tidak disarankan mengkonsumsi daun peterseli. Manfaat daun peterseli diketahui mengandung senyawa Apiol yang mampu mempengaruhi rahim, sehingga bisa melancarkan menstruasi. Beberapa ahli medis mengatakan bahwa wanita hamil diperbolehkan mengkonsumsinya, tetapi kelebihan dosisi akan berdampak uterotonik.
Referensi
- Parsley and dill help to fight cancer, By Moscow Institute of Physics and Technology, published 28 June 2016.
- Breast cancer effectively treated with chemical found in celery, parsley, mouse study suggests. By University of Missouri-Columbia, published 15 may 2012.
- Commitment of human pluripotent stem cells to a neural lineage is induced by the pro-estrogenic flavonoid apigenin. Advances in Regenerative Biology, 2015. DOI: 10.3402/arb.v2.29244
- Flat-leaved parsley, image courtesy of wikimedia commons.
Manfaat Daun Peterseli Untuk Diet, Ginjal, Dan Obat Kanker
Reviewed by Jamaluddin
on
5/02/2017
Rating:
No comments: