Kisah Raja Kera Sakti Dan Siluman Air Di Hutan Bambu

Tanaman ini merupakan salah satu dari spesis bambu liar atau alang-alang. Orang-orang di Asia Barat sering menyebutnya dengan nama tongkat liar, Giant Reed. Nama latin disebut Arundo Donax, merupakan salah satu tanaman tebu raksasa yang tumbuh di tanah lembab, segar ataupun agak asin. Di Indonesia jarang orang menanam jenis tumbuhan ini, tetapi beberapa lanskap taman menyarankan tumbuhan bergaya tropis liar. Dalam legenda, disebutkan kisah raja kera sakti dan setan air yang menghuni sebuah danau.

Arundo Donax, Kisah Raja Kera Sakti

Arundo donax merupakan tanaman yang berasal dari Laut Tengah dan Timur Tengah, sebagian dari Afrika dan Semenanjung Arab. Tanaman ini ternyata banyak ditanam dan dinaturalisasi dibeberapa daerah subtropis dan tropis. Terutama di Mediterania, California, Pasifik barat dan Karibia. Saat ini, arundo donax dibudidayakan sebagai salah satu tanaman penghasil biofuel, dan lanskap taman.

Menurut tradisi yang diceritakan orang-orang Asia Barat, tanaman arundo donax mempunyai sejarah panjang yang terkait dengan kisah raja kera sakti. Kisah ini menyiratkan bahwa tanaman tebu raksasa yang dianggap sebagai gulma juga memiliki manfaat. Di beberapa daerah juga menggunakan tanaman ini sebagai obat tradisional. Legenda raja monyet ini tercatat dalam kisah perjalanan sang guru, Buddha.

Kisah Raja Kera Sakti Dan Setan Air


Ketika sang Guru ziarah dengan murid-muridnya, mereka melalui Kosala menuju ke desa Nalaka-pana. Mereka tinggal ditempat yang dipenuhi tanaman Ketaka-vana (jenis pandan, spesis Pandanus Odoratissimus). Tempat ini berdekatan dengan kolam Nalaka-pana dimana tumbuh tebu liar (arundo donax). Batang tanaman itu padat, sehingga dijadikan tongkat dan para murid terbiasa mengumpulkannya. Melihat hutan Nalaka-pana, sang Guru menceritakan sebuah peristiwa yang telah terjadi pada reinkarnasi sebelumnya.

Bodhisatta pernah reinkarnasi sebagai Raja Kera, dia tinggal di hutan dekat kolam itu dengan 80,000 pengikutnya. Suatu hari mereka sampai di tempat yang belum pernah dikunjungi. Merasa kehausan, tetapi tidak langsung meminum air danau karena menunggu raja kera datang. Tak lama raja kerat datang dan memeriksa sekitar danau, dia menemukan jejak kaki di sekelilingnya. Raja melihat ada jejak kaki yang menuruni air, tetapi tidak ada jejak kaki yang keluar dari danau itu. 

Raja kera tersadar, bahwa danau itu merupakan tempat yang dihuni Ogre, siluman air. Dia merasa lega karena tidak ada pengikutnya yang turun ke danau untuk meminum air danau. Pengikut kera berbicara kepada raja dan bertanya, mengapa mereka tidak di izinkan turun ke danau untuk meminum air? Saat itu Ogre menyadari bahwa mereka tidak akan turun ke danau, dia muncul dari air. Raja kera menyadari kedatangan Ogre dan meminta kepadanya agar mereka di izinkan meminum air di danau. Ogre menjawab dengan tegas dan juga mengungkapkan niatnya untuk memakan semua kera jika mereka kepinggir danau.

Raja kera mengatakan kepadanya, bahwa mereka akan minum air tetapi tanpa harus turun ke pinggir danau. Sang raja membawa tongkat yang dikumpulkan kepadanya. Dia mengingat mantra dan membacakannya, kemudian meniup tongkatnya. Tongkat itu seperti hidup, menjadi berongga tanpa satu pun simpul dan berukuran sepanjang panjangnya. 
Raja memutari danau dan memerintahkan semua tongkat menjadi melengkung. Setelah tongkat itu melengkung, sang raja dan 80,000 pengikutnya masing-masing mengambil tongkat berongga. Mereka menyedot air melalui tongkat berongga, sehingga Ogre tidak bisa menangkapnya.

Menurut mitos kisah raja kera sakti, sejak saat itu batang tebu liar menjadi tinggi, kokoh, berongga, dan merupakan rumput abadi. Tanaman arundo donax paling banyak ditemukan di seluruh wilayah India. Dan telah menyebar ke barat hingga ke Eropa, Afrika dan Asia utara.

Baca juga:

Di wilayah berbeda, tradisi Yunani kuno menggunakan tanaman Kalamos (arundo donax) untuk membuat seruling yang disebut Kalamavlos. Tanaman ini merupakan pilihan terbaik untuk pembuatan seruling yang berasal dari tepian sungai Kephissos, di Attica, Yunani. Beberapa kalamavlos dibuat berbeda dan saling terkait. 

Arundo donax juga merupakan bahan utama pembuatan klarinet, saksofon, oboes, bassoons, bagpipes, dan instrumen tiup lainnya. Menurut sejarah, tanaman arundo donax telah digunakan untuk membuat seruling selama lebih dari 5000 tahun. Seruling kuno yang disebut ney (nai) juga terbuat dari alang-alang yang sama.

Referensi

  • Plan Myths And Tradition in India, by Shakti M. Gupta, 1968.
  • Arundo Donax, image courtesy of Wikimedia Commons.
Kisah Raja Kera Sakti Dan Siluman Air Di Hutan Bambu Kisah Raja Kera Sakti Dan Siluman Air Di Hutan Bambu Reviewed by Jamaluddin on 10/16/2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.