Pohon Maja Membawa Kemakmuran, Kekayaan, Dan Peruntungan

Sebagian orang mungkin tidak pernah melihat pohon Maja, karena tanaman ini paling banyak tumbuh di pulau Jawa. Di India, pohon maja disebut Bilva, nama latin tanaman ini disebut Aegle Marmelos dari famili Rutaceae. Tanaman ini adalah spesies asli dari India, Nepal, Kepulauan Andaman dan Nicobar dan Myanmar. Buahnya sering digunakan dalam pengobatan tradisional dan sebagai makanan. Dalam kisah legenda, pohon maja membawa kemakmuran, kekayaan, dan peruntungan baik bagi yang memilikinya. Tanaman ini dianggap sangat sakral sebagai lambang Siwa. Ada beberapa legenda yang menyebutkan kisah Maja di India, termasuk di nusantara mengisahkan tentang terbentuknya Majapahit.

Pohon Maja Membawa Kemakmuran, Kekayaan,

Ada kisah yang menceritakan pohon maja membawa kemakmuran, kekayaan dan peruntungan seseorang. Kisah ini berasal dari India, dari seorang raja yang memuja dewa api dan meminta kemakmuran diberikan kepada seorang Brahman. Simbol pohon dan buah maja telah sakral, begitupula di Indonesia. Patih Gajah Mada memberi sebuah nama 'Majapahit' agar nantinya pohon maja membawa kemakmuran dan kekayaan untuk nusantara.

Legenda Pohon Maja


Salah satu legenda menceritakan kisah Rama dengan pohon maja. Sebelum dimulainya perang antara Ramachandra dan Rawana, Brahma membawa Rama ke pohon maja di pantai untuk memanggil Devi di Krsna navami Tithi. Rama mendekati pohon maja dan membujuk Devi, meyakinkannya dengan suara dari surga bahwa dia akan meraih kemenangan atas Rakshas. 

Kisah lain juga menceritakan seorang pemburu yang sedang mencoba menembak seekor rusa. Dia memanjat pohon Maja dan mulai bosan menunggu. Dalam kebosanan itu, dia mulai mencabut daun pohon dan melemparkannya ke bawah. 
Di bawah pohon itu ada bayangan Siwa, dan berkata kepada pemburu: "Aku menampakkan diri kepadamu bukan karena caramu beribadah". Jatuhnya dedaunan secara tak sengaja merupakan citra Siwa, sehingga memberi visi pada pemburu. Sejak hari itu, pohon, buah dan susunan daun Maja yang keriput menjadi suci. 

Ada versi lain tentang kisah pemburu, dimana Sundara Sena sebagai seorang raja setan Arunda pergi berburu. Karena lelah, dia beristirahat di bawah pohon Maja. Dia menemukan lambang Phallic dan memetik daun Maja yang kemudian jatuh di atasnya lambang. Ketika memetik daun Maja menyebabkan debu naik dan menutupi pohon. 

Kemudian raja membawa air dari dekat sungai dan menyiramkannya di pohon. Beberapa air menetes diatas kepala lambang, kemudian sebuah poros jatuh didekat raja. Saat dia membungkuk untuk mengambilnya, dadanya menyentuh lambang itu. Setelah menyentuh, memandikan dan menyembah lambang Siwa dengan daun Maja pada malam Vratam. Saat itulah raja mendapatkan visi tentang Mahadewa.

Pohon Maja Membawa Kemakmuran Dan Kekayaan


Ada kisah menarik lainnya tentang mitos pohon dan buah maja. Dahulu, di kota Pataliputra yang diperintah oleh seorang raja bernama Vikramatunga. Dia memiliki reputasi tidak pernah memunggungi musuhnya ketika bertempur. Suatu hari, raja memasuki hutan untuk berburu dan melihat seorang Brahman mempersembahkan buah maja. Raja tidak mengganggunya dan terus mengejarnya. Beberapa saat kemudian dia kembali dari pengejaran dan menemukan Brahman masih berniat untuk melakukan ritual itu. Raja itupun penasaran dan mendatangi Brahmana seraya bertanya, apa manfaat buah maja dalam ritual ini?

Brahman itu bernama Nagasarman, dia menjawab: "Bila Dewa Api berkenan dengan buah ini untuk pengorbanan,... maka buah maja yang terbuat dari emas akan keluar dari api. Dewa Api akan muncul dan memberiku anugerah,... Jadi, aku telah menghabiskan banyak waktu untuk mempersembahkan buah maja disetiap ritual. Tapi, begitu sedikit kebaikanku sehingga sekarang pun Dewa Api tidak menginginkannya". 
Raja kemudian berkata: "Berikan aku buah maja yang mungkin akan kupersembahkan, dan menjadikan Dewa Api itu tertarik padamu".
Brahman menjawab: "Bagaimana Anda bisa mengatakannya kepada dewa Api, yang saat ini tidak puas denganku? Aku tetap setia kepada sumpah dan hukumanku". 
Raja menjawab, "Sudahlah,... beri aku buah maja dan sebentar lagi kau akan melihat keajaiban". 

Brahman itu penuh dengan keingintahuan, kemudian memberi buah Maja kepada raja. Sang raja bermeditasi sebentar dan mempersembahkan buah Maja ke api, dan berkata: "Jika tidak puas dengan buah Maja ini, ya Dewa Api,... Maka akan kupersembahkan kepalaku sendiri".
Dari api pengorbanan, Dewa yang dipuja sebanyak tujuh kali muncul dihadapan raja. Dewa memberinya buah Maja emas, karena keberanian itu Dewa berkata kepada raja: "Aku senang dengan keberanianmu, jadi kau akan menerima anugerah, ya raja". 
Raja membungkuk di hadapan Dewa Api dan berkata: "Berikan Brahman ini keinginannya, dan juga anugerah lain yang telah ku dapatkan".


Dewa Api mengatakan: "Wahai raja, Brahmana ini akan menjadi tuan besar yang penuh kekayaan. Dan engkau juga akan mendapat kemurahananku jika kemakmuran Ku tidak pernah kuambil lagi". 
Brahmana kemudian berbicara kepada Dewa Api dan berkata: "Engkau telah berpaling kepada seorang raja yang bertindak sesuai kehendaknya sendiri. Tetapi tidak bagiku, aku di bawah sumpah, mengapa dia yang dipuja?"
Kemudian Dewa Api menjawab: "Jika aku tidak memberinya kesempatan berbicara, raja yang berani ini menawarkan kepalanya untuk dikorbankan kepadaku. Di dunia ini, kesuksesan akan dicapai dengan cepat dari jiwa-jiwa yang bersemangat. Tapi kebanyakan orang penuh keraguan, semangat yang membosankan seperti dirimu". 

Dewa Api pun lenyap, Brahman Nagasarman meminta izin raja. Buah pohon maja membawa kemakmuran dan kekayaan bagi Brahman. Karena anugerah yang diberikan kepadanya melalui Dewa Api, dia menjadi sangat kaya.

Pohon Maja Simbol Kesucian


Kisah lain tentang pohon maja sebagai simbol kesucian berasal dari legenda Dewi Lakshmi yang memotong dadanya untuk persembahan Siwa. Potongan dada ini kemudian berubah menjadi buah maja. Ada juga versi lain menyebutkan, pohon maja berasal dari Dewi Lakshmi yang menjelma karena terlalu lama bermeditasi.


Menurut suku-suku tertentu di India, pohon maja berasal dari testis seekor babi yang dianggap sebagai hewan najis. Hal ini mengungkapkan adanya kesenjangan besar antara pemikiran Hindu ortodoks. Dan suku-suku tersebut tidak menganggap babi itu suci. Pohon maja yang tumbang tidak pernah digunakan untuk kayu bakar. Meskipun buahnya dimanfaatkan, tapi orang Kerala tidak pernah memakannya karena merupakan simbol kepala Siwa. 

Daun maja dipersembahkan kepada Siwa pada hari Senin di bulan Shrawan (Juli). Buah maja diyakini berasal dari susu merupakan obat untuk disentri. Dan menurut tradisi yang masih melekat, pohon Maja membawa kemakmuran dan nasib baik jika ditanam di sisi utara rumah. Kayunya termasuk dalam Homa dan buahnya dipercaya bisa meningkatkan kesuburan pria dan wanita. 

Referensi

  • Plan Myths And Tradition in India, by Shakti M. Gupta, 1968.
  • Aegle Marmelos, image courtesy of Wikimedia Commons.
Pohon Maja Membawa Kemakmuran, Kekayaan, Dan Peruntungan Pohon Maja Membawa Kemakmuran, Kekayaan, Dan Peruntungan Reviewed by Jamaluddin on 10/04/2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.