Asal Usul Buah Maja Dari Potongan Dada Dewi Lakshmi

Di India, buah maja disebut Bilva, nama latin tanaman ini disebut Aegle Marmelos dari famili Rutaceae. Dalam mitos asal usul buah Maja, tanaman ini berasal dari kisah Dewi Lakshmi yang memotong dadanya (payudara). Dianggap sakral, dilambangkan sebagai pohon bergerigi dengan tiga daun dan berkerak tebal. Ketiga daunnya sama, terlihat seperti Trisula, yang sakral sebagai lambang Siva/Siwa. Menurut legenda, ketiga daun menandakan tiga fungsi Siwa yaitu Penciptaan, Pelestarian dan Penghancuran. Lambang ini juga mewakili tiga mata Siwa. Hal ini menjadi alasan mengapa daun maja atau Bilva dianggap sebagai penghapus dosa tiga kelahiran. 

Asal Usul Buah Maja

Aegle marmelos, nama lain dikenal sebagai bael atau bili, bhel, Bilva, bengal quince, apel emas, jeruk pahit Jepang. Di Indonesia disebut buah Maja, ada juga yang menyebutnya apel batu atau kayu apel. Tanaman ini adalah spesies asli dari India, Nepal, Kepulauan Andaman dan Nicobar dan Myanmar. Buahnya sering digunakan dalam pengobatan tradisional dan sebagai makanan. 

Selama ini, mitos buah Maja yang terkenal di Indonesia menceritakan tentang asal mula Majapahit. Tetapi asal usul buah Maja, pohon Bilva, berasal dari legenda India yang diyakini umat Hindu. Ada beberapa versi yang menceritakan tentang pohon maja, tetapi semuanya terkait Siwa dan simbol-simbolnya yang sakral.
Pohon ini dianggap suci bagi Siva/Siwa dan disembah oleh para pengikutnya pada 14 fase dari kehancuran bulan. Antara bulan Magha (Februari) dan Phalguna (Maret). Tanggal 27 Februari merupakan hari terbesar Sivaratri, tanggal ini dirayakan sebagai manifestasi pertama Siva dalam bentuk 'Phallic'. Lingga (arca) dimandikan dengan susu, dihias dan dibungkus dengan daun maja. Tanaman dan buah maja dianggap sebagai salah satu yang sangat sakral dan terus berulang dalam mitologi Hindu. 

Asal Usul Buah Maja


Dalam kisah Brihaddharma Purana, menurut Gupta dalam artikelnya tentang simbol pohon yang disembah di Bengal. Lakshmi menyembah Siwa, melakukan pemberian sehari-hari berupa seribu tunas teratai. Suatu hari ketika dia akan menyembah Siva, dia menemukan bahwa ada 2 kuntum bunga teratai yang pendek. Dia teringat dengan suaminya, dimana Wisnu selalu membandingkan payudaranya dengan tunas teratai. Dia memutuskan untuk memotong payudara dan menggantinya dengan 2 bunga teratai tersebut. 
Saat Lakshmi memotong payudara, Siwa puas dengan penyembahan dan pengorbanannya. Siwa mengatakan bahwa dada (payudara) yang terpotong, tidak diletakkan di tanah dan tidak menjadi najis, merupakan pohon dan buah Maja.
Kisah lain dalam legenda Banihipurana dan Tantrik, Lakshmi lahir sebagai sapi suci dan dari kotorannya dianggap sebagai pohon Maja. Sehingga tanaman ini dianggap suci, dan disebut Sribiksha, yang berarti kemakmuran dan nasib baik. 

Legenda lain mengatakan bahwa Lakshmi dan Saraswati merupakan istri Wisnu. Tetapi Wisnu mencintai Saraswati lebih dari Lakshmi. Lakshmi marah dan bermeditasi untuk pemujaan Siwa dalam jangka waktu yang sangat lama. Tetapi setalh sekian lama Siwa tidak muncul, Lakshmi menjadi pohon Maja. Kemudian Siwa mulai berdiam di pohon itu.


Menurut tradisi India dari asal usul buah Maja, tanaman dianggap sangat ampuh sebagai obat. Berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit kulit karena dapat memurnikan darah. Buah maja diyakini berasal dari susu (payudara) merupakan obat untuk disentri. Dan menurut tradisi yang masih melekat, pohon Maja ditanam di sisi utara rumah yang dapat membawa kemakmuran dan nasib baik.

Referensi

  • Plan Myths And Tradition in India, by Shakti M. Gupta, 1968.
  • Aegle Marmelos, image courtesy of Wikimedia Commons.
Asal Usul Buah Maja Dari Potongan Dada Dewi Lakshmi Asal Usul Buah Maja Dari Potongan Dada Dewi Lakshmi Reviewed by Jamaluddin on 10/03/2017 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.