Tanaman Ketepeng China terkadang sering terlihat dipinggir jalan dan sebagai hiasan taman. Nama lain disebut Ketepeng badak, Daun kupang, Daun kurapa, Kupang-kupang ataupun Ki manita. Nama latin tanaman Ketepeng disebut Senna Alata, merupakan salah satu tanaman obat yang penting yang juga bermanfaat sebagai hiasan. Cara menanam ketepeng china dari biji dan cangkok batang sangat mudah untuk menambah koleksi taman.
Tumbuhan ini berasal dari subfamili Caesalpinioideae, diluar negeri dikenal sebagai Emperor's candlesticks, Candle bush, Christmas candles atau candletree. Di Sri Lanka, tanaman ini disebut Ath-thora yang digunakan sebagai ramuan obat tradisional Sinhala.
Spesies Senna dianggap luar biasa, terkadang tanaman ini dipisahkan dari genus Herpetica. Ketepeng diduga berasal dari Meksiko dan dapat ditemukan di habitat yang beragam. Umumnya paling banyak berkembang di daerah tropis, ketinggian daratan sekitar 1200 mdpl, dan dianggap sebagai spesies invasif di Austronesia.
Ciri-ciri tanaman ketepeng china berupa semak setinggi 3 hingga 4 meter, dengan panjang daun antara 50 hingga 80 cm. Ciri daun akan menutup dalam kegelapan atau di malam hari, dan perbungaan tampak seperti lilin berwarna kuning. Ciri-ciri buah ketepeng berbentuk seperti polong lurus, panjangnya hingga 25 cm.
Tanaman ini berkembang dengan bantuan hewan yang ikut membawa bijinya ke tempat lain. Setiap polong mengandung 50 sampai 60 biji. Ciri-ciri benih biji hampir lurus, berwarna coklat tua atau hampir hitam. Ukuran biji sekitar 15 cm dan lebar 15 mm, kedua sisi polong tampak seperti sayap yang membentang sepanjang polong.
Senna alata pada awalnya dikenal sebagai Cassia Alata, tanaman ini sering disebut semak Ringworm karena sifat fungisida sangat efektif. Senyawa ini bermanfaat untuk mengobati kurap dan infeksi jamur pada kulit. Secara tradisional, daun ketepeng china digiling dalam bentuk mortar untuk mendapatkan semacam kapas hijau. Kemudian dicampur dengan minyak sayur dan digosok pada kulit dua atau tiga kali sehari. Senyawa aktif yang terkandung dalam daun ketepeng termasuk asam chrysophanic dan anthraquinone.
Cara Menanam Ketepeng China
Cara menanam ketepeng china dapat dibudidayakan dengan cara menyebarkan benih dan cangkok batang. Benih dapat dikumpulkan sendiri dengan cara memanen polong di musim panas dan simpan di tempat yang kering. Biji ini dapat disimpan dalam keadaan kering selama beberapa minggu untuk digunakan sebagai bibit. Untuk hasil terbaik, rendam kecambah kedalam air hangat selama 24 jam sebelum ditanam.
Benih ini kemudian ditanam sekitar tiga perempat inci kedalam tanah atau humus yang dikeringkan. Kadar kisaran antara pH 5,5 sampai 6,5 dan tempatkan didaerah yang sebagian terkena sinar matahari. Setelah kecambah tumbuh, berikan pupuk seimbang sebulan sekali selama masa pertumbuhan. Setelah masa pertumbuhan mencapai enam bulan, pindahkan ke tanah ataupun pot yang berukuran besar. Selama masa pertumbuhan ini, berikan pupuk pertumbuhan seperti kompos organik.
Baca juga:
- Cara Budidaya Tanaman Spider Plant Menggantung Tanpa Media Tanam
- Budidaya Tanaman Philodendron Dan Manfaat Untuk Kesehatan
- Daun Jarak Bali, Tanaman Hias Berkhasiat Obat Kulit
Budidaya tanaman dengan cara cangkok batang dapat dikerjakan sama seperti pada umumnya. Pilih batang tanaman yang tua, kemudian dikupas kulitnya. Media cangkok yang paling baik menggunakan cocopeat atau ampas sabut kelapa. Proses cangkok berkisar 4 sampai 5 bulan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Seiring perkembangan tanaman muda, untuk mendapatkan cabang yang baik dan pertumbuhan yang indah, sebaiknya memangkas rutin. Pemangkasan dan membersihkan tanaman dari gulma akan cepat merangsang perbungaan. Perlu diwaspadai, cara menanam ketepeng china bisa menjadi invasif dalam kondisi tertentu. Sehingga budidaya tanaman ini harus diawasi untuk mencegah invasi meluas.
Referensi
- Weeds of Australia. Publish by Queensland Government, December 2015.
- Senna Alata, image courtesy of Wikimedia Commons.
Cara Menanam Ketepeng China Dari Biji Dan Cangkok
Reviewed by Jamaluddin
on
12/05/2017
Rating:
No comments: