Obat Alami Sakit Gigi Berlubang Dan Gusi Bengkak Ampuh

Umumnya pria paling sering mengalami sakit gigi, beberapa penyebab karena malas membersihkan gigi. Tidak hanya anak-anak, bahkan orang dewasa yang tidak menjaga kesehatan giginya akan cepat mengalami kerusakan. Sakit gigi ditandai dengan rasa nyeri pada gigi yang disebabkan berbagai masalah pada gigi dan rahang. Penyebabnya bisa saja karena karies gigi, gingivitis ataupun penyakit rahang. Orang tua kita terdahulu telah lama mempersiapkan obat alami sakit gigi berlubang dan gusi bengkak dari herba sekitar rumah. Tanaman ini dianggap ampuh mengatasi nyeri gigi berlubang dan mudah ditemukan.

Perlu diwaspadai, sakit gigi juga merupakan salah satu gejala penyakit jantung, bahkan dapat menyebabkan stroke. Penyakit yang satu ini paling sering dialami oleh anak-anak karena kurangnya pengawasan dan bimbingan orang tua agar membersihkan gigi. Berbagai makanan manis yang mengandung gula, menggigit makanan atau benda keras yang menyebabkan gigi retak dan pecah. Kedua penyebab tersebut sering kali ditemukan pada kasus sakit gigi anak-anak.

Selain gigi berlubang, gangguan lain yang dapat menyebabkan gigi terasa nyeri dan sakit adalah sendi rahang. Penyebab sakit gigi pada umumnya meliputi rongga gigi, abses, sakit pada gusi dan iritasi akar gigi. Terkadang penderita ada yang mengalami sindrom gigi retak, Temporomandibula, impaksi dan erosi gigi. Penyebab sakit gigi yang paling umum karena kotoran yang berada di lubang dan retakan gigi. Kotoran atau jasad renik yang membusuk tumbuh berkembang pada gigi. Sehingga perlu dikeluarkan dan membutuhkan obat kumur yang dapat membunuh mikroorganisme ini.

Obat Alami Sakit Gigi Berlubang

Ki Tolod, tanaman ini termasuk salah satu gulma yang sering tumbuh di sekitar kita. Biasanya sangat mudah ditemukan di pinggir jalan, pinggir selokan dan sungai, sangat mudah ditemukan. Nama latin tanaman Ki Tolod adalah Hippobroma longiflora, nama asing disebut Star of Betlehem atau Madamfate. Termasuk tanaman berbunga dari keluarga Campanulaceae, berkembang secara endemik di Hindia Barat dan dinaturalisasi ke daerah tropis Amerika dan Oceania.

Tanaman ini mengandung konsentrasi tinggi dua alkaloid piridin, yaitu lobel dan nikotin. Efek nikotin dan lobeline sangat mirip dengan efek psikoaktif pada dosis kecil. Efek samping pada dosis tinggi dapat menyebabkan muntah, kelumpuhan otot dan gemetar. Sebaiknya menggunakan sarung tangan ketika mencabut Ki Tolod, karena getahnya termasuk iritan yang bisa diserap oleh kulit dan dapat menyebabkan kebutaan jika terkena mata.

Baca juga: Manfaat Ki Tolod Dan Cara Membuat Ramuan Herbal Sederhana

Selain efek sampingnya yang termasuk toksisitas, ternyata manfaat Ki Tolod dapat menyembuhkan sakit gigi. Nenek moyang kita menggunakan tanaman ini sebagai obat alami sakit gigi berlubang dan gusi bengkak dengan dosis kecil. Cara mengobati sakit gigi dengan cepat dari daun Ki Tolod sebagai berikut:

1. Ambil dua lembar daun Ki Tolod yang masih segar, kemudian dicuci bersih untuk menghilangkan getah yang keluar. 
2. Daun ini kemudian ditumbuk hingga halus berbentuk pasta. 
3. Bersihkan lubang gigi yang sakit, kemudian masukkan pasta pada lubang gigi.
4. Untuk diperhatikan, jangan sampai menelan pasta ini. Kalaupun tertelan, efek samping tidak dirasakan karena dosis yang digunakan sangat kecil.

Baca juga:

• Cara Membuat Obat Kumur Alami Radang Mulut Dan Tenggorokan
• Ramuan Tradisional Untuk Menghilangkan Bau Mulut
• Manfaat Minyak Kelapa Melawan Kerusakan Gigi Dan Gusi

Walaupun getahnya beracun, daun Ki Tolod bersifat anti radang, anti neoplastik, anti inflamasi atau anti peradangan, analgesik (penghilang nyeri) dan hemostatik (menghentikan perdarahan). Sehingga dianggap sangat baik untuk obat alami sakit gigi berlubang dan gusi bengkak. Tanaman ini dianggap beracun, disarankan untuk setiap kali penggunaan tidak boleh melebihi dari 3 lembar daun.

Referensi

• Hippobroma Longiflora information from GPRS/GRIN. Publish by Germplasm Resources Information Network - (GRIN), 2007.
• Clinical periodontology and implant dentistry. By Oxford: Blackwell Munksgaard, 2008.